Recent Posts

settia

Investor Startup RI Bikin Baterai Mobil Listrik Berusia 20 Tahun


Investor startup yang berbasis di Indonesia, UMG Idealab berencana mengembangkan baterai lithium berumur 20 tahun untuk mobil listrik pada 2022. Selain itu, membuat teknologi sel surya.

Perusahaan venture builder yang berbasis di Indonesia, UMG Idealab berencana mengembangkan baterai lithium berumur 20 tahun pada 2022. Ini nantinya digunakan untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga mengatakan, pengembangan baterai tersebut dilakukan oleh startup yang menjadi portofolio yakni Lectro. "Kami sedang membuat paten. Baterai dengan daya tahan hingga 20 tahun. Jadi tidak perlu diganti," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (7/10).

Berdasarkan laman resmi Lectra, baterai lithium merupakan baterai yang dapat menyimpan energi listrik dalam jangka waktu lama. Baterai lithium-ion termasuk jenis baterai sekunder yang ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan-bahan berbahaya.


Selain baterai, UMG Idealab berencana mengembangkan teknologi sel surya atau solar cell tahun depan. "Ke depan, kami harus berpikir ke distribusi power plan," katanya. Perusahaan venture builder itu mengembangkan teknologi solar cell untuk mengurangi ketergantungan energi fosil. "Kami akan meluncurkan awal tahun depan," ujarnya.

Head of Brand and Marketing UMG Idealab Miera Rahayu mengatakan, perusahaan juga menargetkan untuk melahirkan lima startup baru tahun depan. Ada tiga sektor yang dibidik. "Kami berfokus di tiga sektor, yakni startup yang mampu mengatasi perubahan iklim, membantu kesenjangan pendapatan, dan bisa mendorong UMKM bersaing secara global," kata Miera.

UMG Idealab memiliki portofolio lebih dari 60 startup di Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Cina per September. Beberapa di antaranya Autoconz, Biotech, Lectro, Crowde, Aryaguna, SocioBuzz, dan Bukku. Tahun ini, UMG Idealab mencetak lebih dari delapan startup baru di Indonesia. Ada yang mengembangkan pembaharuan teknologi untuk mesin kopi menggunakan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), komputerisasi hingga bidang keamanan siber atau cybersecurity.