Ini
adalah intrik seorang ratu penguasa Mesir. Seorang Firaun Mesir
terakhir yang menggunakan senjata "kewanitaan" untuk mempertahankan
tahta dan pengaruhnya. Ia merupakan ratu cantik mempesona yang bisa
mempengaruhi tokoh besar Romawi seperti Julius Caesar dan Mark Anthony.
Romawi
merupakan kerajaan dan sumber kekuatan terbesar di “dunia Barat” pada
masa itu (510 SM - 476 M). Namun dalam sejarah kejayaan selama 500
tahun, Romawi juga mengalami perang saudara. Di ujung perang saudara
yang paling berkecamuk dalam sejarah Romawi, Mesir Kuno dibawah
pemerintahan Cleopatra adalah satu kerajaan besar yang ditaklukkan.
Julius Caesar
Saat
itu Cleopatra, sedang mempersiapkan pemberontakan melawan suami yang
juga adiknya, Ptolemy XIII. Ia menghimpun kekuatan dengan merekrut
pasukan bangsa Arab yang besar. Sementara gejolak di Romawi turut
mempengaruhi Mesir. Penguasa Romawi, Pompey Yang Agung ditaklukkan
Julius Caesar di Yunani dan melarikan diri ke Mesir. Namun, di negeri
itu ia segera dibunuh oleh agen-agen Ptolemy XIII. Caesar tiba di
Alexandria dan begitu mengetahui musuhnya telah tewas, dia memutuskan
untuk mengambil alih kekuasaan di Mesir.
Setahun berlalu, Romawi
berupaya mengendalikan kerajaan Mesir yang kaya-raya itu. Ini
dimanfaatkan Cleopatra untuk meningkatkan cita-cita politiknya dengan
menaklukkan hati Julius Caesar. Si Pemimpin Romawi ini sangat terpikat
akan kecantikan Cleopatra dan atas namanya dia bersedia membantu
Cleopatra menumbangkan Ptolemy XIII.
Pada 47 SM, Ptolemy XIII
dibunuh seusai kekalahan melawan pasukan Romawi di bawah komando Julius
Caesar. Cleopatra pun dinobatkan menjadi pemimpin. Julius dan Cleopatra
menghabiskan beberapa minggu bersama dan kemudian Caesar berangkat ke
Asia kecil di mana dia menyatakan slogannnya Vini, vidi, vici (Aku
datang, Aku lihat, Aku menang) seusai meredakan pemberontakan.
Pada
Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan seorang putra yang diakuinya adalah
hasil hubungan dengan Caesar dan diberinama Caesarion (Caesar kecil).
Saat
Caesar kembali ke Romawi, Cleopatra dan Caesarion ikut menyertainya.
Cleopatra tinggal di sebuah villa miliki Caesar di luar ibu kota. Namun
Caesar dibunuh pada Maret 44 SM dan Cleopatra kembali ke Mesir.
Seiring
tewasnya Julius Caesar, Romawi kembali mengalami perang saudara yang
terpecah pada 43 SM dengan formasi tritunggal pemerintahan yang terdiri
dari Octavian keponakan sekaligus pewaris Caesar, Mark Anthony seorang
jenderal militer, dan Lepidus seorang negarawan Romawi. Anthony
menjabat pemerintahan di sejumlah provinsi bagian timur Kekaisaran
Romawi, dan dia memanggil Cleopatra yang dituduhnya telah bersekongkol
dengan musuhnya ke Tarsus di Asia kecil.
Mark Anthony
Cleopatra
berusaha memikat Antony sebagaimana yang pernah ia lakukan terhadap
Caesar dan pada 41 SM. Dia tiba di Tarsus dengan pakaian laksana Venus,
dewi cinta Romawi.
Anthony terpikat dengan kemolekan tubuh dan
rupa Cleopatra. Antony dan Cleopatra kemudian pergi bersama ke
Alexandria. Di sini mereka menghabiskan musim dingin dengan pesta-pora
dan percintaan yang panas.
Pada 40 SM, Anthony kembali ke Romawi
dan menikahi saudara perempuan Octavian bernama Octavia dalam upayanya
untuk menjadi sekutu Octavian.
Sementara itu, kekuasaan
tritunggal semakin memburuk. Pada 37 SM, Antony berpisah dengan Octavia
dan mengadakan perjalanan ke timur dengan tujuan untuk mengajak
Cleopatra bergabung dengannya di Suriah. Pada saat itu Cleopatra telah
melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Menurut pelaku
propaganda Octavian, mereka lantas menikah yang mana hal ini dilarang
oleh peraturan Roma yang melarang warganya menikah dengan bangsa asing.
Kekalahan
pasukan militer Anthony melawan Parthia pada 36 SM mengurangi
wibawanya. Namun pada 34 SM, dia berhasil mengalahkan Armenia. Untuk
merayakan kemenangan ini, dia melakukan prosesi kemenangan di sepanjang
jalan-jalan di Alexandria di mana ia dan Cleopatra duduk di singgasana
keemasan, dan Caesarion serta anak-anaknya diberi gelar kebangsawanan.
Banyak kalangan Romawi menilai (yang dipicu oleh Octavian) bahwa
Antony berniat hendak menyerahkan Romawi ke tangan asing.
Runtuhnya Mesir Kuno
Setelah
beberapa tahun mengalami ketegangan dan serangan propaganda, Octavian
menyatakan perang melawan Cleopatra, dan sudah pasti menyerang Antony
pada 31 SM. Musuh-musuh Octavian bergabung dengan pihak Antony.
Pada
2 September 31SM, di Actium, Yunani, kawasan Laut Mediteranian, Armada
Pasukan Mark Anthony dibantu Mesir berhadapan dengan Armada laut
Romawi dipimpin Agrippa (jenderal kepercayaan Octavian) dan pecahlah
pertempuran laut di yang dikenal sebagai "Battle of Actium".
Namun
saat Anthony melihat kapal Cleopatara memutar menuju daratan Mesir,
kapal komando Anthony pun berbalik mengejar. Merasa ditinggalkan
komandannya dalam pertempuran, membuat armada kapal pasukan loyalis
Anthony patah semangat. Dengan mudah Armada laut Agrippa menggilas
sisa-sisa kapal pasukan Anthony yang masih bertempur. Perang laut ini
dimenangkan mutlak oleh Armada Agrippa.
Kekalahan itu membuka
jalur pasukan Romawi untuk mendarat di Mesir dan melakukan serangan.
Satu persatu kota-kota penting Mesir ditaklukkan sampai setahun berlalu
dan ibu kota Mesir pun dikepung. Octavian memaksa Cleopatra dan Anthony
untuk menyerah. Sementara Mark Anthony tetap bertempur dengan sisa
pasukannya mencoba mempertahankan ibu kota. Membela Cleopatra dan
kerajaan Mesir untuk terakhir kali. Antony dikabari soal kematian
Cleopatra, dia menikam dirinya dengan pedangnya sendiri. Sebelum dia
tewas, utusan lainnya menyampaikan bahwa Cleopatra masih hidup. Dengan
luka parah, Anthony pergi menuju peristirahatan Cleopatra dan tewas
dipelukannya. Ia sempat berpesan agar Cleopatra berdamai dengan
Octavian.
Ketika utusan pemerintahan tritunggal Romawi tiba,
Cleopatra mencoba merayunya, namun rayuan Cleopatra tak mengena. Merasa
kesal, kecewa, dan tak mau berada di bawah kekuasaan Octavian,
Cleopatra memutuskan untuk bunuh diri pada 30 Agustus 30 SM. Konon ia
sengaja membiarkan seekor ular berbisa Mesir yang merupakan lambang
kerajaan mematuknya.
Setelah Cleopatra mangkat, Octavian lantas
mengeksekusi putranya Caesarion dan menyerahkan Mesir kepada Kekaisaran
Romawi. Ia menyita dan menggunakan harta Cleopatra untuk membayar para
veteran perang.
Pada 27 SM, Octavian berubah nama menjadi
Augustus yang merupakan kaisar pertama yang paling berhasil dari segala
kaisar di Romawi. Dia memerintah Kekaisaran Romawi dengan damai dan
aman hingga wafatnya pada 14 SM di usia 75. (Berbagai sumber)
Kisah Cleopatra, Ratu yang Legendaris
Namanya selalu dikenang dalam sejarah. Merupakan ratu Mesir Kuno yang menjadi Firaun terakhir dari dinasti Ptolemy.
Ia
punya nama lengkap Cleopatra Selene Philopator. Namun dikenal sebagai
Cleopatra VII. Cleoptara lahir pada tahun 69 Sebelum Masehi (SM) di
Alexandria, Mesir dan meninggal dunia di usia 39 tahun pada 30 SM.
Cleopatra
adalah putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu dinasti Ptolemy
penguasa Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The Great sang
penguasa Macedonia. Ptolemy XII punya empat putri dan dua putra. Namun
semuanya meninggal saat masih sangat muda.
Saat Ptolemy XII
mangkat tahun 51 SM, kekuasaan diserahkan pada Cleopatra VII dan
adiknya Ptolemy XIII (12 tahun). Kedua penguasa Mesir Kuno yang masih
belia ini mendapat bimbingan dari penguasa Roma bernama Pompey. Saat
itu memang Kerajaan Ptolemaic Mesir bersekutu dengan Roma.
Sesuai
tradisi Mesir masa itu, Cleopatra menikah dengan adiknya Ptolemy XIII.
Sejak memangku jabatan sebagai penguasa Mesir Kuno, pemerintahannya
mulai diguncang berbagai persoalan. Ptolemy XIII tidak sepaham dengan
istri sekaligus kakaknya Cleopatra dan mengambil alih kekuasaan tunggal
di Mesir. Cleopatra dibuang ke daerah Suriah.
Di pengasingan,
dalam upaya menduduki kembali tahta kerajaan, Cleopatra bertemu dengan
Julius Caesar. Keduanya pun terlibat api asmara. Dengan bantuan pasukan
Romawi yang dikirim Julius Caesar, Cleoptara menyerang istana dan
menumbangkan kekuasaan Ptolemy XIII.
Kisah cinta Cleopatra dan
Julius Caesar berakhir tanpa ada pernikahan. Namun hubungan cinta
mereka membuahkan seorang anak bernama Caesarion. Julius Caesar sendiri
tewas dalam pembunuhan yang dirancang dewan senat Romawi pada 15 maret
44 SM. Tewasnya Julius Caesar menyebabkan perpecahan dalam
kepemimpinan Romawi. Saat itulah Mark Anthony bersekutu dengan
Cleopatra yang menguasai Mesir. Keduanya pun menjalin asmara membara
hingga Cleopatra melahirkan dua anak kembar Cleopatra Selena dan
Alexander Helios. Namun keduanya menikah juga pada tahun 36 SM. Buah
pernikahan resmi lahirlah Ptolemy Philadelphus.
Sementara itu
kekuasaan Romawi sudah berhasil dikonsolidasi oleh Octavian dan Agrippa.
Dewan Senat Romawi kemudian mendeklarasikan perang terhadap Mesir, dan
meminta Mark Anthony untuk kembali bertugas ke Romawi. Namun Anthony
yang sudah menikahi Cleopatra dan sangat mencintai perempuan itu,
menolak panggilan tugas dan berkhianat terhadap Romawi.
Ia tetap
berpihak pada Mesir dengan seluruh pasukannya. Ia mati bunuh diri
dengan pedangnya. Sedih melihat suaminya mati, Cleopatra pun mengambil
jalan singkat. Ia mengurung diri di tempat pengasingan dan bunuh diri
dengan membiarkan ular berbisa mematuk tubuhnya.
Tewasnya
Cleopatra, berakhirlah kejayaan kerajaan Mesir Kuno. Mesir kemudian
takluk di bawah Romawi dan dijadikan salah satu Provinsi Kekaisaran
Roma. Mayat Marks Anthony dan Cleoptara dimakamkan berdampingan di
sebuah piramid.