Recent Posts

settia

ISRAEL ADALAH YAQUB


Ketika kita hidup di suatu zaman dengan agama yang kita anut, maka moral kita harus mengakui bahwa keimanan kita adalah yang terbaik. Adapun yang
terbaik dari para nabi adalah RISALAH / KURIKULUM nya sebagaimana RISALAH Nabi SAW adalah yang terbaik sesuai keimanan kita tentunya dan keimanan nabi-nabi sebelumnya.

Namun, yang harus kita fahami, bahwa penerima risalah adalah sama-sama manusia dengan pembedanya kepada siapa saja yang diberikan petunjuk dan menerimanya, dan sebahagian besarnya adalah karena KETURUNAN. Di sisi lainya, risalah yang sudah dalam bentuk baku Al-Quran dan hadist itu akan dikemanakan oleh pengenutnya ?.. sebahagian justru dijadikan DALIL untuk berbuat kekerasan kepada yang BERBEDA keimanan, bahkan berbeda pendapat dalam satu agama pun bisa melahirkan kekerasan.
Pun kita harus fahami juga bahwa sekarang ini kita beragamakan TAFSIR-TAFSIR agama di agama apa saja .. yang sangat mungkin melahirkan kebencian WARISAN terhadap penganut risalah sebelum risalah Nabi SAW sebagai risalah akhir zaman.
Kebencian warisan atau pun kebencian daur ulang (kontemporer) inilah yang pada akhirnya dapat MELUKAI nilai-nilai kemanusiaan terkait Suku, Ras dan Agama (SARA) .. dimana tiga-tiganya ada pada Israel dimana SUKUnya Suku Israel, Ras nya Ras Semit dan Agamanya Yahudi, sangat mudah untuk dijadikan SAMSAK seperti selama ini mereka menderita dan terlunta-lunta di dunia, dan karena Allah menganugerahi mereka otak yang cerdas, mereka mampu membangun negara Israel di tempat yang pernah didiami Nabi Musa selama 14 tahun.
Sebaiknya nilai kemanusiaan kita semua harus tergugah untuk memahami persoalan bangsa ISRAEL di tengah bangsa-bangsa Arab, satu negara kecil yang dikelilingi lebih dari 20 negara2 Arab namun menjadi kunci Geopolitik kawasan Timur Tengah. Tawaran Israel untuk menjadi negara damai berdampingan dengan Palestina JUSTRU DITOLAK oleh Palestina yang berusaha menjadi negara setelah ISRAEL lebih dulu mendirikan negara Israel pada 1948 yang kemudian memenangkan Perang Arab - Palestina setelahnya. Namun ketika masuk ke meja perundingan, Palestina hanya mau 1 negara palestina dengan wilayah sebelum Palestina kalah perang dalam Perang Arab, sehingga peperangan terpelihara sampai saat ini oleh munculnya FAKSI-FAKSI perlawanan yang pragmatis terhadap BANTUAN baik dari lembaga2 dunia maupun dari negara2 seiman yang terprovokasi IKALAN ketidak adilan perang.
Maka setidaknya, kita harus melihat fakta-fakta bahwa sebegitu besarnya kebencian kita terhadap Bani ISRAEL yang sekarang menjadi negara ISRAEL, mereka itu adalah keturunan Nabi Yaqub dimana nama Yaqub sendiri adalah sebagai ISRAEL dengan 12 PUTERA YAQUB / ISRAEL yang salah satunya adalah NABI YUSUF AS. Lalau mengapa Palestina dan negara-negara pendukungnya tidak WIN-WIN SOLUTION berbagi menjadi DUA NEGARA ynag hidup berdampingan dan damai ?..
Sementara Negara Muslim terbesar di dunia, dengan setengah kepahaamanya masih MENOLAK berhubungan diplomatik dengan Israel sebagai negara MERDEKA yang diakui PBB dimana dengan statusnya Palestina masih setengah merdeka, juatru kita berhubungan diplomatik. LALU BAGAIMANA Indonesia bisa berperan menjembatani perang Israel Vs Palestina ?.. padahal Indonesia sebagian besarnya adalah umatan wahidan penganut Risalah Muhammad SAW sebagai umat yang
terbaik
, tetapi tidak mampu mendamaikan Israel vs Palestina ?.. Wallahua'lam bishowab ...
(bambangheda)