Recent Posts

settia

8 Tanda Mencurigakan Lab Wuhan Biang Keladi Virus Corona

Wuhan Institute of Virology


Wuhan Institute of Virology (WIV) masih dicurigai kemungkinannya sebagai sumber virus Corona, entah bocor atau dibuat di sana. China sudah berulangkali membantahnya, namun teori lab Wuhan ini masih terus dibahas.

Dalam kolomnya di New York Post, Steven W. Mosher selaku penulis buku "Politically Incorrect Guide to Pandemics" mengetengahkan beberapa hal yang menurut dia adalah bukti lab Wuhan merupakan biang keladi virus Corona.

"Saya menyusun beberapa keping bukti, semuanya mengarah ke lab ini," tulisnya. Berikut 4 'bukti' yang ia maksudkan, yang menurutnya menunjukkan lab di China kurang baik keamanannya:

- Terkait lemahnya keamanan lab di China, presiden Xi Jinping pada masa awal pandemi Corona pernah memperingatkan bahwa keamanan lab merupakan prioritas keamanan nasional.

- Menurut panduan Xi, Kementerian Sains dan Teknologi China merilis arahan baru berjudul: Instruksi untuk memperkuat manajemen keamanan biosecurity di lab mikrobiologi yang menangani virus canggih semacam virus Corona.

- Segera setelah wabah dimulai, militer China PLA (People Liberation Army) ditunjuk menanganinya, dengan pakar perang biologi, Jenderal Chen Wei, diminta ke Wuhan untuk mengendalikannya.

Steven menambahkan bahwa ada 4 bukti lain pada masa awal merebaknya virus Corona yang mengarah pada lab Wuhan serta keterlibatan tentara PLA, yaitu:

- Otoritas meminta semua sampel awal virus Corona yang dikumpulkan oleh lab swasta dan universitas di China, yang vital untuk melacak asal dan penyebaran awal penyakit ini, dihancurkan.

- Lembaga Center for Disease Control sama sekali tidak dilibatkan dibandingkan PLA, mengindikasikan ada potensi program militer rahasia.

- Akademi dan instalasi militer di Wuhan ditutup sekitar 1 Januari 2020, sebelum publik China diberitahu bahwa ada masalah.

- China berbohong tentang penularan antar manusia, membuat Amerika Serikat dan negara lain tidak siap untuk mengantisipasi penyebaran cepat virus Corona, sehingga banyak korban jiwa.

"Ada berbagai macam publikasi sains yang membuktikan lab China terlibat dalam riset berbahaya, bersamaan dengan bukti bahwa teknik itu digunakan dalam program senjata biologi yang termasuk lab Wuhan," klaim Steven.

"Menurut ilmuwan pembelot Dr Yan Limeng, PLA mengisolasi virus Corona kelelawar asli sebagai template untuk CoV-2. Materi genetik tambahan dimasukkan ke virus ini untuk membuatnya lebih menular dan mematikan bagi manusia. Ini bukan spekulasi," tambahnya lagi.

Tentu saja semua 'bukti' yang diketengahkan itu masih spekulasi dan belum sahih. Teori lain, bahwa virus Corona benar-benar berasal dari alam, juga punya pertanda kuat. Belum diketahui apakah nantinya benar-benar bisa dilacak asal muasal sesungguhnya virus Corona ini.

Lab Wuhan Kembali Bantah Keras Bocorkan Virus Corona

Wuhan Institute of Virology


Wuhan Institute of Virology (WIV) belakangan kembali dicurigai sebagai sumber virus Corona COVID-19, dengan teori bocor dari sana atau malah dibuat. Pejabat lab tersebut akhirnya bersuara keras untuk membantahnya.

Negara seperti Amerika Serikat dan Australia getol meminta teori tersebut diinvestigasi walau konsensus sebagian besar ilmuwan meyakini virus Corona dari kelelawar. Demikian pula WHO belum lama ini menyebut teori kebocoran dari lab Wuhan belum dapat dikesampingkan.

Laporan Wall Street Journal belum lama ini juga menyatakan ada informasi tiga periset di WIV sakit serius di akhir 2019 atau menjelang merebaknya virus Corona.

Menanggapi berbagai pemberitaan itu, Yuan Zhiming selaku direktur National Biosafety Laboratory dan profesor WIV membantahnya. Sejak beroperasi di tahun 2018, tidak ada kebocoran atau infeksi ke manusia yang berasal dari sana.

"Saya ingin menekankan bahwa WIV tidak pernah mendesain, membuat atau membocorkan virus Corona," katanya, seperti dikutip detikINET dari AP.

Sebelum Desember 2019, pihaknya tidak menyimpan apalagi menciptakan virus Corona. Mengenai kabar bahwa stafnya ada yang sakit di akhir 2019, pihaknya sudah meminta nama siapa saja yang dimaksud, namun tidak mendapatkannya. Sepengetahuannya, tidak ada yang sakit kala itu.

Di pihak lain, Liang Wannian selaku bagian tim WHO-China yang menginvestigasi asal virus Corona juga menyatakan bahwa teori itu kecenderungannya sangat kecil.

"Jika beberapa negara yakin bahwa investigasi di area ini harus digelar, maka seharusnya dilakukan di laboratorium yang belum diperiksa," ucapnya dikutip detikINET dari Global Times, Jumat (23/7/2021).

"Dalam langkah selanjutnya, saya pikir pelacakan hewan yang seharusnya menjadi prioritas. Ini adalah yang paling berharga dalam usaha kita," cetusnya lagi. Sejauh ini memang belum diketahui hewan perantara yang diduga menularkan virus Corona dari kelelawar ke manusia.