Recent Posts

settia

Wara-Wiri, Pesawat Intai Boeing 737-200 AI-7301 Melintas Saat Unjuk Rasa 13 Oktober


Melihat pesawat jenis Boeing 737 melintas di langit Jakarta, rasanya sudah menjadi pemandangan lazim yang setiap hari dilihat warga. Namun, ada yang unik pada Selasa, 13 Oktober 2020. Di waktu siang menjelang sore yang tengah riuh aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja, nampak satu unit Boeing 737 yang terbang rendah melintasi kawasan pusat kota. Bagi warga perkantoran di gedung tinggi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, rupanya tak terlalu sulit untuk melihat identitas Boeing 737 yang dimaksud.

Terlihat secara jelas, sosok Boeing 737 yang beberapa kali melakukan manuver ke arah pusat kota (kawasan Monas/Istana Negara) adalah milik TNI AU, ini bisa dicirikan dari livery kuning pada vertical stabilizer dan jenis mesin yang khas, lantaran pengguna Boeing 737-200 (dengan mesin lonjong) saat ini adalah TNI AU, dimana maskapai komersial tak lagi menggunakan seri Boeing 737-200 .


Meski begitu, mata awam tanpa alat bantu, sulit untuk melihat nomer registrasi Boeing 737 yang dimaksud, baru kemudian setelah di cek lewat situs fligtradar24.com, terungkap bahwa pesawat yang wara-wiri di atas kawasan unjuk rasa adalah Boeing 737-200 dengan nomer registrasi AI-7301 yang bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma.

Bukan domain kami untuk membahas misi AI-7301 pada 13 Oktober lalu, tapi yang jelas, pesawat intai maritim dari Skadron Udara 5 Camar Emas tersebut adalah salah satu pesawat yang selama ini diandalkan dalam misi surveillance.

Meski usia pesawat tak lagi muda, namun Boeing 737-200 AI-7301 dibekali kamera resolusi tinggi WESCAM MX-20HD Electro Optical and Infrared (EO/IR) buatan L3 Communications.


WESCAM MX-20HD, perangkat yang sama pada Maret 2008 telah ditunjuk oleh Boeing sebagai fitur standar yang melekat pada P-8 Poseideon. WESCAM MX-20HD termasuk kategori multispectral sensor dengan gyro-stabilised, WESCAM MX-20HD dapat dimuati tujuh sampai delapan sensor yang bekerja secara simultan, termasuk infrared, HD thermal, HD daylight, CCDTV (Charge-Coupled Device Television), image intensifier, laser rangefinder dan laser illuminator.

Pada bagian hidung (nose) pesawat disematkan radar yang punya kemampuan khusus, yaitu jenis AN/APS-143C(V)3 OceanEye buatan Telephonics. Penempatan radar AN/APS-143 pada nose juga dilakukan untuk P-8I Poseidon, yakni pesawat intai maritim P-8 Poseidon pesanan India. AN/APS-143 mampu mendeteksi obyek pada jarak 200 nautical mile (setara 370 km) dan dibekali fitur IFF (Identification Friend or Foe).

TNI AU menerima tiga unit pesawat ini secara bergelombang, yakni registrasi AI-7301 datang pada 20 Mei 1982, registrasi AI-7302 datang pada 30 Juni 1983, dan registrasi AI-7303 datang pada 3 Oktober 1983. Ketiga pesawat ini resmi dipesan pada April 1981. Dengan modernisasi peralatan, Si Camar Emas kini mampu mengirimkan data target, baik gambar maupun data-data yang lain secara real time ke darat.

Ciri khas yang melekat pada ketiga pesawat intai tersebut adalah adanya teknologi SLAMMR (Side Looking Airborne Modular Multi Mission Radar) buatan Motorola yang terpadang di bagian bawah vertical stabilizer. (Haryo Adjie)