Recent Posts

settia

Sovereign Wealth Fund (SWF) dan UU Cipta Kerja


Menindaklanjuti pertemuan Luhut Binsar Pangaribuan (LBP) kemarin dengan Duta Besar Amerika Serikat yang baru Mr. Sung Yong Kim, hari ini LBP menerima kedatangan CEO IDFC Amerika Serikat Adam Boehler untuk secara khusus membahas peluang investasi di Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Kunjunganya ke Indonesia kali ini adalah yang kedua kalinya setelah tahun lalu pernah datang ke Indonesia dan diterima oleh Presiden Joko Widodo.

Saya merasa perlu menjelaskan sedikit tentang SWF Indonesia yang akan dibentuk setelah adanya peraturan pemerintah turunan dari UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR awal Oktober lalu. SWF Indonesia dibentuk dengan semangat UU Cipta Kerja yaitu mendukung ekonomi dan pembangunan nasional melalui investasi pada entitas dan industri domestik, sehingga akan berdampak tentunya pada penciptaan lapangan kerja, "transfer knowledge" yang strategis sekaligus menyediakan tempat bagi talenta Indonesia untuk bekerja di industri negara maju.

SWF Indonesia juga akan menjadi instrumen penting bagi pengembangan infrastruktur di tanah air. Kehadiran SWF akan semakin memperkuat transparansi pengelolaan aset infrastruktur di Indonesia secara profesional.

Nantinya, investasi dari SWF akan diprioritaskan kepada sektor seperti infrastruktur, energi dan sumber daya, kesehatan, pariwisata, dan teknologi.

Dalam kesempatan hari ini LBP juga menyampaikan adanya pelibatan lembaga investasi keuangan internasional dari negara-negara maju seperti ADIA dari Uni Arab Emirat dan JBIC dari Jepang dalam rangka proses konsultasi pengembangan framework SWF Indonesia.
Lewat pertemuan hari ini, dengan senang hati LBP menyampaikan kepada Adam Boehler bahwa salah satu semangat dari UU Cipta Kerja adalah perbaikan iklim berinvestasi dan berusaha di Indonesia, yang tentunya dengan tetap mengutamakan perlindungan lingkungan hidup. Karena kelestarian lingkungan adalah bagian integral dari perizinan bisnis yang beresiko tinggi. Saya tegaskan juga bahwa AMDAL harus diterbitkan sebelum izin usaha untuk memulai operasi bisnis.

Setelah mendengar penjelasan saya tentang UU Cipta Kerja, Adam Boehler menyampaikan kepada saya optimismenya terhadap regulasi penting ini yang dia lihat sebagai sebuah terobosan baru dalam memperbaiki iklim berinvestasi di Indonesia, mengingat selama ini regulasi di Indonesia masih banyak yang tumpang tindih dan seringkali membingungkan tidak hanya bagi investor lokal, tetapi juga investor dari negara lain seperti Amerika Serikat, UAE, Jepang, dan Tiongkok. Lewat "Online Single Submission" yang juga diatur dalam UU Cipta Kerja ini, segala bentuk perizinan akan dikerjakan secara lebih lugas dan optimal.
Membayangkan Sovereign Wealth Fund akan segera berdiri, saya merasa senang karena ini bermakna investor internasional akan berinvestasi melalui dana yang dikelola secara profesional. Sehingga US IDFC, US TDA, US EXIM yang notabene punya berbagai instrumen investasi, dapat membuka jalan bagi perusahaan Amerika Serikat untuk berinvestasi di Indonesia.

Terlebih saat ini kami sedang mempersiapkan kawasan industri dan infrastruktur yang diperlukan di Kabupaten Batang yang terhubung dengan jalan tol dan pelabuhan.

Untuk itulah, saya mengundang Amerika Serikat untuk bekerja sama guna menjadikan Indonesia sebagai hub manufaktur di Asia Tenggara mengingat Indonesia dan Amerika serikat sama-sama merupakan pasar besar dengan daya beli yang kuat, dan saya kira masih banyak ruang untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi kedua negara yang saling bersahabat ini, terlebih lagi terobosan baru di sektor investasi Indonesia lewat framework SWF ini, bisa mendatangkan banyak manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia seluruhnya.