Recent Posts

settia

China-Korsel Jajaki Proyek Baterai Mobil Listrik, Erick Thohir: Angin Segar


Dua produsen electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik dunia memberi sinyal untuk bergabung dalam pengembangan rantai pasok nikel di Tanah Air dengan nilai proyek investasi US$ 20 miliar atau setara Rp 294 triliun (kurs Rp 14.700). Dua perusahaan yakni Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dari Cina dan LG Chem Ltd asal Korea.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kehadiran investor ini menunjukkan kebijakan Indonesia sudah tepat. Dia bilang, kehadiran investor luar negeri ini akan mendukung ketahanan energi nasional.

"Ini sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan hilirisasi industri minerba langsung mendapat respon bagus dari investor asing. Ini bukti bahwa kebijakan Indonesia sudah tepat," kata Erick Thohir dalam keterangan resminya, Rabu (14/10/2020).

"Dengan kehadiran investasi luar negeri untuk menunjang program nasional di industri ini, maka saya yakin aspek keberlanjutan akan terus berkembang dan kita semakin kuat dalam daya saing untuk mendukung ketahanan energi bagi Indonesia," tambahnya.

Sebelumnya, Mining Industri Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Minerba telah menuntaskan transaksi pembelian 20% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (PTVI). Pembelian saham PT VI oleh MIND ID sesuai dengan mandat BUMN untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan juga hilirisasi industri pertambangan nasional.

Dengan menjadi pemegang saham terbesar kedua di PTVI, maka MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir nikel Indonesia. Baik untuk hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun menjadi baterai kendaraan listrik.

"Ketertarikan dua produsen raksasa EV Battery itu untuk terlibat dalam rantai pasok nikel menunjukkan kerjasama MIND ID dan PTVI merupakan sinergi yang strategis, saling menguntungkan, dan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan," ungkap Group CEO MIND ID Orias Petrus Moedak. [detik.com]